Cara Terbaik Mengatasi Masalah

Dzikri
Advertisement


Tekadang dalam kondisi tertentu tiba saatnya  terjadi pada manusia saat - saat seperti ini : 

Adakalanya dimana kita merasa diri kita paling beruntung di dunia,sehingga kadang dalam kondisi seperti ini kita lupa bahwa siapa yang memberi kita akan semua yang kita dapatkan dan bahkan kita juga lupa siapa yang sudah turut membantu orang di sekitar kita baik itu orang tua,saudara teman atau lainya hingga kita tiba pada saat kita seperti itu,Dan pada akhirnyaa sikap takabur,sombong erat melekat pada diri kita pada kondisi seperti itu.

Apakah seperti ini yang pernah anda alami atau mungkin sedang anda alami saat ini saat ini ? silahkan anda sendiri yang tahu akan jawabanya.. 

Ada juga waktunya dimana seorang manusia merasa dirinya orang paling sengsara,bernasib buruk,kurang beruntung dan apapun istilah lainnya yang artinya sama bahkan lebih buruk dari apa yang saya sebutkan tadi menimpa pada dirinya,sehingga rasa prustasi,putus asa terus bersemayam dalam pikiranya.
 
Dia terus menyalahkan orang orang di sekitarnya yang merupakan penyebab dari kesengsaraanya itu bahkan yang lebih parah orang yang berada di ujung dunia pun kerap jadi sasaran.Orang seperti ini tidak lebih sama nasibnya seperti orang beruntung yang saya ulas di atas,dia lupa siapa yang memberikan segala bentuk keadaan yang dia alami saat ini,kata sabar,tawakal tidak ada dalam pikiranya saat ini karena perasaan negatip terlebih dahulu datang dan bersemayam dalam hatinya.

Apakah seperti ini yang pernah anda alami atau mungkin sedang anda alami saat ini ?
 Silahkan anda sendiri yang tahu jawabanya... 

 kalau anda menyimak dari perisiwa di atas kira kira anda lebih memilih yang mana ????? 

Mari saya coba untuk menjelaskanya..
Pada dasarnya semua peristiwa ataupun keadaan yang kita alami pada hakikatnya itu adalah ujian..sekali lagi ujiana...tapi yang jadi perbedaan adalah sifatnya saja,karena kondisi seperti apapun yang kita alami saat ini semuanya nanti ada perhitunganya/pertanggung jawabannya di alam akhirat .

 Orang yang beruntung di dunia dengan bergelimang harta seolah dunia milik dia tidak ada artinya pabila dia tidak bersyukur atas apa yang dimilikinya,dan rasa syukur itu di tandai dengan mengeluarkan sedekah,infak rajin menyantuni orang miskin dan lainya yang sangat membutuhkan.ingat bahwa apa yang kita miliki harta benda yang berlimpah itu bukan semuanya milik kita tapi ada sebagian untuk orang-orang miskin,anak yatim yang sangat membutuhkan santunan.dan perlu juga di ingat bahwa apabila ini tidak kita lakukan maka tunggulah adzab dari tuhan karena kita sudah makan harta yang bukan hak kita. 

 Dan biasanya orang kaya yang sombong,takabur ,kikir pasti tidak di senangi oleh orang lain baik itu saudaranya,temanya ataupun orang orang di sekelilingnya hidupnya tidak akan bahagia .
dia akan selalu di jauhi orang lain,dan ketika sudah pada kondisi seperti ini menurut anda senangkah orang ini? atau bahagiakah orang ini ? atau nomor satukah orang ini ? jawabanya tentu TIDAK..!!!

 Jangan berharap kita di cintai oleh tuhan kalau oleh sesama makhluk saja kita di benci.. 
 Jadi kesimpulanya kalau kondisi kita saat ini dalam kondisi yang senang,banyak harta,kedudukan tinggi ...Jangan lupa bahwa itu semua dari tuhan kita tidak punya apa-apa,jika tuhan berkehendak untuk mengambilnya kembali dari harta yang di berikan kepada kita tentulah tidak sulit baginya.

Oleh karena itu selalu bersyukurlah... 

Banyak-banyaklah bersedekah......

Cintai anak-anak yatim....

Suka membelanjakan hartanya di jalan tuhan Seperti membangun sarana peribadahan,Pendidikan dan sebagainya....

Kalau sudah seperti itu yakinlah bahwa kita pati selamat di dunia maupun akhirat..Dan ini pun sama berlakunya bagi seseorang yang sedang di landa kesusahaan,kesengsaraan,
kesulitan hidup .Bersikaplah tawakal,sabar karena orang yang sabar itu sangat di sayang tuhan.

Ketahuilah bahwa pertanggung jawaban orang miskin di akhirat akan lebih mudah dan lebih singkat di banding dengan orang kaya .itupun kalau kita menyingkapinya dengan sabar dan tawakal...Itupun kalau kita menyingkapinya dengan perasaan aral,tidak ridho maka ukanya senang yang kita dapatkan di akhirat tapi siksa yang kita dapatkan,rugi kan ?

Di dunia susah di akhirat malah lebih susah dan tersiksa. 

Saya berharap Semoga saja tulisan saya Bermanfaat bagi saya khususnya ( Untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan ) umumnya bagi pembaca sekalian,dalam hal ini saya hanya mengingatkan saja karena sifat manusia tidak lepas dari Hilap/Lupa.Apabila ada kesalahan mohon di ma'afkan .

saya tunggu komentarnya,terimakasih...

0 comments:

Post a Comment

Translate