Bagaimana Membangun Semangat Untuk Belajar Pada Anak-Anak ? Inilah Jawabanya..

Dzikri
Advertisement

Masalah anak-anak memang tak pernah padam dari pandangan orang tua. Kenapa tidak,di jaman canggih seperti ini problematika anak memang seringkali menjadi momok yang sangat menakutkan. Ada saja setiap harinya pelanggaran-pelanggaran yang di lakukan apakah itu tentang narkoba, kenakalan remaja,sex, pelecehan sexsual yag kerap sekali di alami oleh anak-anak. DAn info ini semoga saja bisa membantu mengatasinya dengan berbagai sumber yang di dapatkan dari pihak yang terpercaya.

Proses perkembangan anak tentu tidak lepas dari ciri-ciri atau prilaku yang di timbulakn. Misalkan saja ketika masih kecil dia ingin memasukan semua barang yang dapat ia pegang ke dalam mulutnya, benar? Nah yang kebanyakan orang tua lakukan saat itu adalah berkata “jangan donk … itu kotor, ngga boleh ya” sambil menarik barang tersebut. Tahukan anda bahwa perilaku dasar pada saat seorang anak belajar. Kemudian saat dia mulai bisa berjalan, mulai ingin tahu lebih banyak tentang lingkungan sekitar, semakin banyak larangan yang dikeluarkan oleh orangtua ataupun pengasuh. Mungkin karena lelah menjaga anak seharian, sehingga banyak larangan yang dikeluarkan. Padahal ini adalah suatu proses dimana mereka untuk ingin tahu lebih banyak, mengisi database di otaknya yang masih kosong dan perlu diisi.layaknya kertas putih yang masih kosong.

Dan ketika sudah beranjak besar, saat mulai bisa berbicara, bertanya ini dan itu. “Ini apa? Kenapa?” Jawaban yang diterima “lha tadi sudah tanya, tanya lagi dasar cerewet” mungkin saat itu pengasuh dan orangtua sedang lelah juga saat menjaganya sehingga malas dan capek untuk memberikan penjelasan dan ini adalah proses belajar seorang anak. Ada barang baru dirumah dan anak ingin memegangnya atau mengetahui lebih dekat, maka kita orangtua dan pengasuhnya menjauhkan barang tersebut darinya, dengan dalih nanti rusak karena barang mahal.
Nah itu mungkin sedikit dari sekian banyak contoh prilaku dasar anak dimana ini adalah pengalaman nyata dari saya pribadi dan beberapa teman lainya, Jadi sebenarnya, siapakah yang membuat anak menjadi malas belajar? apakah memang karakter dari mereka sendiri ? apakah pengaruh lingkungan ? atau mungkin orang tua sendiri lah penyebabnya ?

Sebagai contoh saja misal ada seorang anak berusia 6 tahun, sebut saja namanya asep dzikri. Orang tuanya sangat mengeluhkan, bahwa anaknya tidak suka belajar dan sudah mendapat peringatan dari gurunya jika tidak ada perubahan sikap maka kemungkinan besar Asep dzikri tidak naik kelas. Saat bertemu, saya yakin Asep dzikri adalah anak yang luar biasa. Sesaat saya bertanya tentang hobi dan kesukaannya saat bermain, dengan cepat saya mengetahui anak ini luar biasa. Sebab setelah saya Tanya tentang hobinya ternyata sepak bola, dan tim kegemarannya adalah Arsenal (Liga Inggris). Dan Asep dzikri, hafal seluruh pemain inti dan cadangan Arsenal, berikut pelatih dan asistennya serta nomor punggung pemain, tanggal ulang tahun pemain serta daftar pencetak goal dan assist (pemberi umpan) dan point klasemen liga dan urutannya. Gila, luar biasa! (dalam hati saya) Ngga ada yang salah sama hardware (otaknya), tapi masalahnya sama Software.

Satu orang anak yang sama, otaknya kalau dibuat belajar pelajaran disekolah tidak berfungsi (berhitung, menghafal) tetapi hafal seluruh pemain Arsenal. Apa anak ini bodoh? Tentunya Anda sepaham dengan saya, jawabanya adalah tidak. Anak ini pandai luar biasa. Hanya saja salah perlakuan sehingga ia malas dan tidak suka belajar.

Lalu apa yang saya lakukan untuk mengubah agar software menjadi baik dan membuat anak ini agar mudah belajar?  Yang saya perbaiki orangtuanya dahulu, sebab untuk anak seusia Asep dzikri, jika terdapat masalah dalam hidupnya berarti orangtua yang akan membantu untuk mengatasi masalah anak tersebut. Saya mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan anak dan sifat dari pikiran anak, serta pentingnya menomor satukan cinta dalam mendidik anak, yang semuanya akan sangat panjang jika saya jelaskan disini.


Berikutnya adalah tips bagaimana agar, anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.

  • Ketika pulang sekolah tanyakan “hai sayang, apa yang menyenangkan hari ini disekolah?” Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah dan ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
  • Ketika anak tidur (Hypnosleep), katakan “makin hari, belajar makin menyenangkan”, “sama halnya dengan bermain, belajar juga sangat menyenangkan”, “mudah sekali bagimu untuk belajar (berhitung, menghafal dll)”.
  • Kemudian coba anda jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misal: dengan mempelajari perkalian, maka saat liburan naik kelas nanti nanti kamu bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di Singapore dan kamu bisa membandingkannya dengan harga di Indonesia. Jika kamu menguasai conversation dalam bahasa inggris maka kamu akan sangat mudah berkomunikasi dengan pelatih sepak bolamu yang dari Thailand.
  • Di usahakan mintalah guru les pelajarannya (jika ada), sering-sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang hebat dan luar biasa. Pujian yang tulus dan memompa semangatnya jauh lebih penting dari pada mengajarkan tehnik-tehnik berhitung dan menghafal  yang cepat. Mintalah bantuan orang-orang sekitar termasuk guru untuk meningkatkan harga diri anak kita.
  • Kalau misalkan anak kita masih kecil dan masih suka dibacakan dongeng, bacakan dongeng dengan posisi memangku dia (dengan posisi yang nyaman, serta memudahkan kita orangtua untuk memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak mengkaitkan membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah hal yang sangat menyenangkan.
  • Biasakan gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata nak, Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu yang tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan ya”. Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam kegiatan belajar dan sekolahnya.
Nah saya berharap dengan artikel ini yang saya ambil dari berbagai sumber dana dari pengalaman saya sendiri bisa menjadi inspirasi bagi anda orang tua agar senantiasa memperhatikan minat dan kemauna belajar pada anaknya. Dan jika memang anda punya saran yang lebih baik lagi mohon di isi di kolom komentar ya..

Terimakasih atas kunjungan anda di blog saya yang sederhana ..Wasalam

0 comments:

Post a Comment

Translate