Jenis Pendidikan yang salah pada anak

Dzikri // No comments:

Meskipun banyak orang tua yang mengetahui, bahwa mendidik anak merupakan tanggung jawab yang besar, tetapi masih banyak orang tua yang lalai dan menganggap remeh masalah ini. Sehingga mengabaikan masalah pendidikan anak ini, sedikitpun tidak menaruh perhatian terhadap perkembangan anak-anaknya.Baca selengkapnya di Hal-hal Yang menjadi Penyebab anak berperilaku keras kepala dan suka melawan orangtua

Baru kemudian, ketika anak-anak berbuat durhaka, melawan orang tua, atau menyimpang dari aturan agama dan tatanan sosial, banyak orang tua mulai kebakaran jenggot atau justru menyalahkan anaknya. Tragisnya, banyak yang tidak sadar, bahwa sebenarnya orang tuanyalah yang menjadi penyebab utama munculnya sikap durhaka itu.

Lalai atau salah dalam mendidik anak itu bermacam-macam bentuknya ; yang tanpa kita sadari memberi andil munculnya sikap durhaka kepada orang tua, maupun kenakalan remaja.

Berikut ini Jenis  Pendidikan yang salah pada anak  yang sering dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya.
  • Menumbuhkan Rasa Takut Dan Minder Pada Anak
Kadang, ketika anak menangis, kita menakut-nakuti mereka agar berhenti menangis. Kita takuti mereka dengan gambaran hantu, jin, suara angin dan lain-lain. Dampaknya, anak akan tumbuh menjadi seorang penakut : Takut pada bayangannya sendiri, takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti. Misalnya takut ke kamar mandi sendiri, takut tidur sendiri karena seringnya mendengar cerita-cerita tentang hantu, jin dan lain-lain.

Dan yang paling parah tanpa disadari, kita telah menanamkan rasa takut kepada dirinya sendiri. Atau misalnya, kita khawatir ketika mereka jatuh dan ada darah di wajahnya, tangan atau lututnya. Padahal semestinya, kita bersikap tenang dan menampakkan senyuman menghadapi ketakutan anak tersebut. Bukannya justru menakut-nakutinya, menampar wajahnya, atau memarahinya serta membesar-besarkan masalah. Akibatnya, anak-anak semakin keras tangisnya, dan akan terbiasa menjadi takut apabila melihat darah atau merasa sakit.
  • . Mendidiknya Menjadi Sombong, Panjang Lidah, Congkak Terhadap Orang Lain. Dan Itu Dianggap Sebagai Sikap Pemberani.
Kesalahan ini merupakan kebalikan point pertama. Yang benar ialah bersikap tengah-tengah, tidak berlebihan dan tidak dikurang-kurangi. Berani tidak harus dengan bersikap sombong atau congkak kepada orang lain. Tetapi, sikap berani yang selaras tempatnya dan rasa takut apabila memang sesuatu itu harus ditakuti. Misalnya : takut berbohong, karena ia tahu, jika Allah tidak suka kepada anak yang suka berbohong, atau rasa takut kepada binatang buas yang membahayakan. Kita didik anak kita untuk berani dan tidak takut dalam mengamalkan kebenaran.
  • .Membiasakan Anak-Anak Hidup Berfoya-foya, Bermewah-mewah Dan Sombong.
Dengan kebiasaan ini, sang anak bisa tumbuh menjadi anak yang suka kemewahan, suka bersenang-senang. Hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Mendidik anak seperti ini dapat merusak fitrah, membunuh sikap istiqomah dalam bersikap zuhud di dunia, membinasakah muru’ah (harga diri) dan kebenaran.
  •   Selalu Memenuhi Permintaan Anak
Sebagian orang tua ada yang selalu memberi setiap yang diinginkan anaknya, tanpa memikirkan baik dan buruknya bagi anak. Padahal, tidak setiap yang diinginkan anaknya itu bermanfaat atau sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Misalnya si anak minta tas baru yang sedang trend, padahal baru sebulan yang lalu orang tua membelikannya tas baru. Hal ini hanya akan menghambur-hamburkan uang. Kalau anak terbiasa terpenuhi segala permintaanya, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang tidak peduli pada nilai uang dan beratnya mencari nafkah. Serta mereka akan menjadi orang yang tidak bisa membelanjakan uangnya dengan baik.
  • Selalu Memenuhi Permintaan Anak, Ketika Menangis, Terutama Anak Yang Masih Kecil.
Sering terjadi, anak kita yang masih kecil minta sesuatu. Jika kita menolaknya karena suatu alasan, ia akan memaksa atau mengeluarkan senjatanya, yaitu menangis. Akhirnya, orang tua akan segera memenuhi permintaannya karena kasihan atau agar anak segera berhenti menangis. Hal ini dapat menyebabkan sang anak menjadi lemah, cengeng dan tidak punya jati diri.
  • Terlalu Keras Dan Kaku Dalam Menghadapi Mereka, Melebihi Batas Kewajaran.
Misalnya dengan memukul mereka hingga memar, memarahinya dengan bentakan dan cacian, ataupun dengan cara-cara keras lainnya. Ini kadang terjadi ketika sang anak sengaja berbuat salah. Padahal ia (mungkin) baru sekali melakukannya.
  • Terlalu Pelit Pada Anak-Anak, Melebihi Batas Kewajaran
Ada juga orang tua yang terlalu pelit kepada anak-anaknya, hingga anak-anaknya merasa kurang terpenuhi kebutuhannya. Pada akhirnya mendorong anak-anak itu untuk mencari uang sendiri dengan bebagai cara. Misalnya : dengan mencuri, meminta-minta pada orang lain, atau dengan cara lain. Yang lebih parah lagi, ada orang tua yang tega menitipkan anaknya ke panti asuhan untuk mengurangi beban dirinya. Bahkan, ada pula yang tega menjual anaknya, karena merasa tidak mampu membiayai hidup. Naa’udzubillah mindzalik

  • Tidak Mengasihi Dan Menyayangi Mereka, Sehingga Membuat Mereka Mencari Kasih Sayang Diluar Rumah Hingga Menemukan Yang Dicarinya.
Fenomena demikian ini banyak terjadi. Telah menyebabkan anak-anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas –waiyadzubillah-. Seorang anak perempuan misalnya, karena tidak mendapat perhatian dari keluarganya ia mencari perhatian dari laki-laki di luar lingkungan keluarganya. Dia merasa senang mendapatkan perhatian dari laki-laki itu, karena sering memujinya, merayu dan sebagainya. Hingga ia rela menyerahkan kehormatannya demi cinta semu.

  • Hanya Memperhatikan Kebutuhan Jasmaninya Saja.
Banyak orang tua yang mengira, bahwa mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Banyak orang tua merasa telah memberikan pendidikan yang baik, makanan dan minuman yang bergizi, pakaian yang bagus dan sekolah yang berkualitas. Sementara itu, tidak ada upaya untuk mendidik anak-anaknya agar beragama secara benar serta berakhlak mulia. Orang tua lupa, bahwa anak tidak cukup hanya diberi materi saja. Anak-anak juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Bila kasih sayang tidak di dapatkan dirumahnya, maka ia akan mencarinya dari orang lain.

  • Terlalu Berprasangka Baik Kepada Anak-Anaknya
Ada sebagian orang tua yang selalu berprasangka baik kepada anak-anaknya. Menyangka, bila anak-anaknya baik-baik saja dan merasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tidak pernah mengecek keadaan anak-anaknya, tidak mengenal teman dekat anaknya, atau apa saja aktifitasnya. Sangat percaya kepada anak-anaknya. Ketika tiba-tiba, mendapati anaknya terkena musibah atau gejala menyimpang, misalnya terkena narkoba, barulah orang tua tersentak kaget. Berusaha menutup-nutupinya serta segera memaafkannya. Akhirnya yang tersisa hanyalan penyesalan tak berguna.

Demikianlah Jenis  Pendidikan yang salah pada anak sering di lakukan orang tua. Yang mungkin kita juga tidak menyadari bila telah melakukannya. Untuk itu, marilah berusaha untuk terus menerus mencari ilmu, terutama berkaitan dengan pendidikan anak, agar kita terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak, yang bisa menjadi fatal akibatnya bagi masa depan mereka. Kita selalu berdo’a, semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generasi shalih dan shalihah serta berakhlak mulia. 

Wallahu a’lam bishshawab.

Sumber : Ustd Yusup Mansyur 

Hal-hal Yang menjadi Penyebab anak berperilaku keras kepala dan suka melawan orangtua

Dzikri // No comments:

Prilaku anak yang tidak baik memang sangatlah di takuti oleh para orang tua, maka berbagai macam usaha terus di lakukan baik melalui sekolah pesantren dan sebagainya.oleh karena itu sangatlah baik bagi para orang tua untuk terus memperhatikan perkembangan anaknya,dari mulai anak remaja sampai dewasa.

Tapi kadang dengan berbagai usaha masih saja ada prilaku anak yang melawan orang tuanya,berbuat onar dan sebagainya dan tahukah anda inilah Hal-hal Yang menjadi Penyebab anak berperilaku keras kepala dan suka melawan orang tua  :


  • Dari sikap diskriminasi dari orang tua,
Pemaksaan kehendak biasanya kerap terjadi pada orang tua jaman modern sekarang ini tanpa melihat dulu sisi baik dan burunya pada anak.. Ini terjadi karena biasanya sebagai orang tua  merasa serba tahu apa yang terbaik untuk anak dan apa yang harus dilakukan anak. Orangtua meyakini bahwa untuk berhasil dalam membimbing, mengarahkan perilaku, dan mendidik anak sehingga menjadi anak yang baik diperlukan cara-cara yang tegas dan keras. Anak yang merasa terus ditekan atau dipaksa dan merasa tidak mampu memenuhi semua keinginan orangtua pada akhirnya akan menunjukkan sikap melawan.


  • Berkomuniksai  kepada anak di saat yang tidak tepat.
Berkomunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi anak,jangan sampai anak merasa di cuek-kan atau di biarkan tanpa adanya perhatian. Tetapi kadang2 kesalahan dalam berkomunikasi juga sangat berpengaruh terhadap prilaku anak ,misalnya orang tua meminta anak melakukan sesuatu, padahal anak tengah asyik bermain atau menikmati aktivitas kesukaannya. Anak pun merasa terganggu dengan permintaan orangtuanya tersebut. Dalam kondisi seperti ini, anak biasanya akan mengabaikan permintaan orangtuanya, menunda melaku¬kannya, atau langsung menolaknya. Jika orangtua terus memaksa, sangat mungkin akan terjadi ketegangan atau konflik dengan anak. Dan dalam hal ini hendaknya para orang tua berpikir bijak, karena masa anak- anak terutama remaja memang masa yang sangat paling rentan dan bagi mereka para remaja selalu menunjukan sikap prilaku ingin tahu terhadap sesuatu hal,yang kadang bisa berakibat tidak baik bagi mereka.


  • Tidak terpenuhinya keinginan anak.
Biasanya ini terjadi pada anak –anak yang sudah terkontaminasi dengan pergaulan luar yang luas. anak pun kemudian menunjukkan perilaku keras kepala atau suka melawan orangtua. Anak melakukan ini untuk mencari perhatian orangtua dan sebagai cara untuk menyampaikan protes. Anak berharap dengan perubahan perilaku yang ditunjukkannnya, orang tua mau memenuhi keinginannya.istilahnya “Ngadat “ merupakan senjata mereka agar keinginannya terpenuhi.


  • Kurang bimbingan dan perhatian pada anak.
Jika orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau memang orangtua kurang mampu memberi perhatian dan didikan yang sangat dibutuhkan anak ,maka bisa di pastikan anak akan berprilaku keras dan suka melawan.


Ya mungkin itu saja yang bisa saya bagikan semoaga  artikel mengenai Hal-hal Yang menjadi Penyebab anak berperilaku keras kepala dan suka melawan orangtua bermanfaat bagi anda semua .amin

Terimakasih dan saya tunggu komentarnya di kolom komentar. 

Karakter Guru Yang Di Sukai Siswa

Dzikri // No comments:



Guru merupakan jabatan atau profesi yang mulia,mulia dalam berarti fungsi dan kegunaanya,Sangat penting bagi guru untuk mengetahui Karakter Guru Yang di Sukai Siswa .Dengan adanya guru maka lahirlah seorang pejabat,pengusaha ,seniman artis dan sebagainya. Jadi guru lah yang paling mendominasi semua itu dan merupakan titik tumpu terhadadap tercapainya berbagai macam profesi. 

Tetapi meskipun demikian sama halnya dengan profesi lain ,seorang guru juga manusia punya berbagai macam kelemahan dan kelebihanya,maka hendaklah seorang guru untuk terus belajar dan belajar agar bisa menjadi guru yang lebih baik lagi bagi murid-muridnya.
Dan untuk menjadi guru itu sendiri memang bukan sesuatu yang mudah ada persyaratan khusus yang harus di penuhi,Misalnya dari jenjang pendidikan atau ketentuan ketentuan lainnya yang di kreluarkan oleh lembaga yang berwenang misalnya yayasan dll.

Dan setelah ada persyaratan itu baru anda bisa menjadi seorang guru,dan ketika anda menjadi guru maka tugas anda adalah anda harus di sukai oleh murid-murid anda ,kenapa demikian karena ketika murid/siswa menyukai anda maka akan sangat mudah bagi anda untuk memasukan ilmu apapun pada otak mereka.

Dan berikut ini saya akan bagikan kepada anda Karakter Guru Yang di Sukai Siswa  yang saya ambil dari berbagai sumber. karakter seperti apa yang di sukai oleh siswa,Berikut ulasannya :


  • 1. Sangat menguasai materi pelajaran yang di pegang.
Ma’af  kata apabila ini mungkin sedikit menyinggung perasaan anda, tapi poin yang saya maksud ini adalah ketika seorang guru yang memegang pelajaran A dan memang ahli di bidang A misalnya tapi karena situasi tertentu  guru itu malah memegang pelajaran B maka secara otomatis penguasaan materi nya akan berkurang dan ini akan berdampak bagaimana cara guru itu mengajar yang memang bukan keahlianya. Jujur, kita pasti pernah menemukan sosok guru yang sedang menyampaikan bahan ajar di depan kelas dengan bolak-balik melihat ke buku atau catatan yang ada di mejanya. Menurut anda, bagaimana penilaian siswa terhadap guru yang demikian?

  • 2. Humoris
Adakalanya di sela  kepenatan proses KBM seorang guru harus  menyempatakn untuk mengeluarkan candaan atau guyonan ynga di usahakan masih berhubungan dengan materi /pelajaran yang dia sampaikan. Kenpa ini perlu ? karena jika dalam penyampaian materi
ajar yang dilakukan guru terlalu serius maka yang terjadi adalah siswa menjadi bosan. Akibatnya tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan bisa-bisa tidak tercapai. Selingi dengan humor ringan ketika anda menyampaikan materi yang serius agar pembelajaran menjadi mengasyikkan dan siswa anda tetap fresh.dan ini kan membuat siswa menyukai anda.

  • 3. Selalu tersenyum
Bukan hanya kita seorang guru yang suka di sapa oleh siswa di iringi senyumanya,siswa juga paling suka kepada guru yang mudah tersenyum. Lebih menyenangkan lagi jika senyuman tersebut diselingi dengan sapaan. Guru yang ‘mahal’ senyum akan terkesan sangar dan sudah pasti tidak disukai siswa. Satu pesan buat anda, walaupun siswa suka dengan guru yang mudah tersenyum, jangan terlalu mengumbar senyum apalagi sampai senyum-senyum sendiri tanpa ada orang lain di sekitar anda , takut di kirain..........ha..ha.. anda pasti tahu jawabannya.

  • 4. Mampu menjawab persoalan dengan sempurna.
Jangan sampai terjadi seorang guru bingung ketika muridnya bertanya,duh malu banget tuh.. Maka dari itu persiapkan diri anda sebaik mungkin sebelum masuk kelas untuk mengajar, cari sumber buku2 lain yang mendukung akan materi yang akan anda ajrkan agar senantisa pengetahuan kita terus bertambah. Dan tidak akan bingung ketika ada anak yang bertanya .

  •  5. Berpenampilan Menarik dan Cooll
Tentang yang satu ini pati anda tahu yang saya maksudkan,menarik di sini bukan berarti harus berwajah tampan atau cantik,menarik disini yaitu dari pakaian kita yang selalu rapi dan serasi dengan harinya,memakai sedikit wewangian.dan usahakan jangan membawa masalah kita di rumah ke sekolah karena ini akan sangat berpengafruh terhadap gaya anda dan mood anda.

  • 6.Sesekali menerapkan pola mengajar dengan cara yang berbeda Misal Bentuk Permainan
Ini penting sekali untuk membuat siswa tidak bosan,kalau misalnya anda belum menemukan cara atau belum mampu melakukan teknik yang tepat , sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu ajak keluar semua siswa anda. Sebagai tahap awal lakukan proses pembelajaran dengan suasana santai misalnya di bawah pohon. Sayangnya cara seperti ini hanya sesuai untuk jumlah siswa yang relatif sedikit.

  • 7. Periksalah setiap PR atau Tugas yang telah diberikan
Kadang masalah ini sering di sepelekan oleh kebanyakan guru, karena lupa memberiksa tugas yang di berikan atau memang sengaja tidak di perikasa.dengan tidak memeriksa tugas yang anda berikan itu sama artinya dengan anda menyepelean mereka dan ini tidak baik untuk wibawa anda di depan murid- murid,Selalu periksa setiap tugas yang anda berikan kepada siswa, jangan menunda, walaupun kerja tersebut terasa memuakkan. Hargai jerih payah mereka. Berikan pujian dan penghargaan yang wajar kepada siswa anda yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Jangan sekali-kali menghinanya dengan mengatakan langsung kepadanya bahwa dia ‘kamu bodoh’ ketika hasil kerjanya tidak benar, penyebabnya bisa jadi mungkin saja penyampaian anda belum bisa di pahami dengan baik oleh siswa.

  • 8. Disiplin dan Bertanggung jawab
Memang kata ini gampang di ucapkan tapi sulit untuk di terapkan,bertanggung jawab di sini bisa saja dalam hal ketika anda datang terlambat ke kelas mak cepat cepatlah minta maaf atau biarkan siswa yang memberikan sanksi kepada anda,ini akan jauh lebih membuat anda berwibawa jika melakukan kesalahan akuilah dengan segera sebelum orang lain membukanya,.Dengan meminta maaf tidak menurunkan wibawa anda sebagai guru. Beritahukan alasan anda dengan rasa menyesal dan jujur ketika anda tidak dapat mengisi kelas atas sebab tertentu. Jadilah guru yang dirindukan siswa anda, dihormati siswa anda, hindari menjadi guru yang dii takuti siswanya.

Nah mungkin itu saja artikel tentang Karakter Guru Yang di Sukai Siswa  yang bisa saya sampaikan ,tentu saja masih banyak karakter guru yang lain yang pasti lebih di sukai oleh siswanya.saya tunggu saran dan komentar anda .
Terimakasih

Translate